Rabu, 28 Mei 2014

Cinta itu tidak selalu talk less do more







Memasuki dunia remaja memasuki pula dunia perkuliahan. Dunia yang memang memiliki begitu banyak kenangan. Entah suka ataupun duka, dalam dunia asmara khususnya. Bicara tentang asmara, setiap orang memiliki kisah unik tersendiri. Tentang jatuh cinta, kadang cinta itu datang dengan tiba-tiba. Entah dengan sosok mahluk seperti apakah yang kita cintai. Cinta itu diibaratkan seekor kupu-kupu. Jika kita mengejarnya, iapun menjauh. Namun biarkan ia hinggap dalam relung hati asmara.

Nah, melihat realita dalam dunia percintaan d kampus. Perbandingan antara mahluk jomblo dengan non-jomblo adalah 85 : 15. Begitu banyak, begitu melimpah. Dan aku salah satu dari populasi 85% itu. #AkuJombloAkuBangga

Melihat fakta bahwa begitu menjamurnya populasi jomblo, ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah jatuh cinta diam-diam (CD). Nah CD merupakan faktor dominan akan melimpahnya para mahluk jomblo di kampus. Entah mahasiswa senior naksir maba, maba naksir senior, senior naksir yang lebih senior. Mereka jatuh cinta, dan memilih untuk memendamnya. Sakit, tapi itu jalan mereka. Cinta itu tidak selalu talk less do more, but you must talk about love.

Jadi jomblo agak-agak gaenak. Kadang kaum ini sering ditindas secara brutal oleh oknum tertentu. Terlebih fenomena bernama malam minggu. Kaum agak hina bernama jomblo, selalu menjadi objek pembulian oleh kaum non-jomblo. Entah apa motivasi mereka melakukan hal yang melanggar hak asasi menjomblo (HAM). Kita memiliki hak, dan sedang menggunakan hak ini sebaik mungkin. Sampai bertemu gebetan yang pas, bukan yang pas-pasan.

Jadi jomblo anugerah, kita bangga. Cukup agak bangga dengan kondisi ini. Kita pribadi bebas, tak terkekang, salam asmara.

1 komentar:

  1. TOP Gan! Lanjutkan para jomblowers yang mencari pasanganny, hahahahahaa

    BalasHapus