Memasuki dunia remaja memasuki pula dunia perkuliahan. Dunia yang memang
memiliki begitu banyak kenangan. Entah suka ataupun duka, dalam dunia asmara
khususnya. Bicara tentang asmara, setiap orang memiliki kisah unik tersendiri. Tentang
jatuh cinta, kadang cinta itu datang dengan tiba-tiba. Entah dengan sosok
mahluk seperti apakah yang kita cintai. Cinta itu diibaratkan seekor kupu-kupu.
Jika kita mengejarnya, iapun menjauh. Namun biarkan ia hinggap dalam relung
hati asmara.
Nah, melihat realita dalam dunia percintaan d kampus. Perbandingan antara
mahluk jomblo dengan non-jomblo adalah 85 : 15. Begitu banyak, begitu melimpah.
Dan aku salah satu dari populasi 85% itu. #AkuJombloAkuBangga
Melihat fakta bahwa begitu menjamurnya populasi jomblo, ini disebabkan oleh
beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah jatuh cinta diam-diam (CD). Nah CD
merupakan faktor dominan akan melimpahnya para mahluk jomblo di kampus. Entah mahasiswa
senior naksir maba, maba naksir senior, senior naksir yang lebih senior. Mereka
jatuh cinta, dan memilih untuk memendamnya. Sakit, tapi itu jalan mereka. Cinta
itu tidak selalu talk less do more, but you must talk about love.
Jadi jomblo agak-agak gaenak. Kadang kaum ini sering ditindas secara
brutal oleh oknum tertentu. Terlebih fenomena bernama malam minggu. Kaum agak
hina bernama jomblo, selalu menjadi objek pembulian oleh kaum non-jomblo. Entah
apa motivasi mereka melakukan hal yang melanggar hak asasi menjomblo (HAM).
Kita memiliki hak, dan sedang menggunakan hak ini sebaik mungkin. Sampai bertemu
gebetan yang pas, bukan yang pas-pasan.
Jadi jomblo anugerah, kita bangga. Cukup agak bangga dengan kondisi ini.
Kita pribadi bebas, tak terkekang, salam asmara.
TOP Gan! Lanjutkan para jomblowers yang mencari pasanganny, hahahahahaa
BalasHapus