Jumat, 06 Juni 2014

Zona Ekslusif


Bicara tentang zona bicara tentang wilayah, batasan dan lain sebagainya yang sejenis dengan zona. Zona dapat terjadi dalam banyak hal, salah satunya dalam kisah asmara. Zona ekslusif jomblo adalah wilayah, batasan bagi jomblo untuk melakukan sebuah upaya dalam mendekati targetnya. Berikut adalah paparan beberapa terapan zona ekslusif jomblo dalam dunia asmara.

Dalam realita asmara kini, begitu banyak terapan zona asmara.

1. Zona Bertahan
Zona tipe ini biasanya diterapkan jomblo untuk menjaga diri dalam suatu sistem pertahanan. Jomblo tipe ini mah biasanya jomblo amatir, baru transisi dari status sebelumnya. Namun tak jarang pula sistem ini digunakan oleh jomblo profesional.
Zona bertahan diberlakukan bila terdapat serangan oleh jomblo lawan jenis, namun si jomblo ini tidak tertarik dengan lawannya itu. Bertahan, karena memang tidak tertarik, namun juga bisa terjadi karena masih terkenang oleh masa lampau sejarah asmara.

2. Zona Menyerang
Jomblo itu memiliki karakter alami untuk menyerang. Saat ia telah menemukan dan menetapkan targetnya, ia langsung merancang beberapa strategi untuk mendapatkannya. Caranya beraneka ragam dan sungguh variatif. Disini perlu diakui bahwa imajinasi jomblo itu luar biasa. #SayaJombloSayaBangga

Cara menyerang beraneka ragam, berikut paparannya :

A. Menyerang Tipe Ular
Menyerang tipe ini mengadopsi strategi perang Pangeran Besar Sudirman, yaitu gerilya. Seorang jomblo secara pelan-pelan dan hati-hati mendekati targetnya. Mempelajari secara seksama. Mengetahui kelemahan dan kelebihannya, dan tinggal menunggu saat yang tepat untuk eksekusi.

B. Menyerang Tipe Piranha
Menyerang tipe ini adalah melalukan serangkaian tindakan penyerangan secara membabi buta. Layaknya ikan piranha yang menemukan target baru, langsung menyerang tanpa perlu mempelajari bagaimana sistem pertahanan targetnya. Kalau belum ahli, belum pro, masih coba-coba, jangan dulu deh dipakai sistem menyerang ini.
Sistem ini dianjurkan bagi jomblo profesional.

3. Zona Lainnya

Zona lanjutan lainnya dalam dunia asmara adalah zona-zona khusus. Zona khusus ini adalah ketika si jomblo, masuk perangkap target, dan berbalik menjadi target bagi si target sendiri. Zona ini cenderung berakibat agak kampret bagi jomblo. Berikut paparannya :

A. Friendzone
Kalau di Indonesiakan, kurang lebih artinya adalah zona teman. Well, 7 dari 10 orang pernah merasakan hal ini. Friendzone adalah sebuah zona, dimana seorang jomblo mengharapkan lebih dari teman, namun sang target menganggap tak ada yang lebih indah dari sebuah pertemanan.
Sebenarnya terdapat perbedaan dari sudut subjektif tentang zona ini. Bagi si Jomblo, mendapatkan si target merupakan hal mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Namun sebaliknya bagi si target, yang menganggap pertemanan adalah segalanya. Tidak ada yang salah memang, nasib aja sih.

Seseorang bisa menjadi korban dalam zona ini, dikarenakan kurang begitu memahami situasi. Mungkin terlalu dekat dengan target, sehingga yang bersangkutan merasa begitu amat sangat nyaman dengan status teman. Bahkan ia menganggap ini lebih baik dari sekedar “pacar”. Saran untuk korban zona kampret ini, adalah berusaha untuk mengelola baik rasa itu. Karena teman bukan akhir dari segalanya.

B. Familyzone
Zona kampret kedua adalah familyzone. Ketika kamu mendekati, berusaha memahami si target, namun hanya dianggap sebagai kakak atau adik, atau papa atau mama. Yang populer dalam masa kekinian adalah sistem familyzone kakak-adik. Well, disini yang menyandang status kakak biasanya kaum pejantan, dan adiknya adalah kaum betina. Biasanya ya.

Nyangkut dalam zona ini enak gaenak. Enaknya bisa dekat terus, namun hal kampretnya adalah hanya dinggap sebagai kakak atau adik. Sabar ya.

C. Babujekzone
Babujekzone adalah hal baru dalam dunia asmara. Babujek memilik kepanjangan yaitu Babu dan Ojek. Yaitu keadaan dimana kamu, merasa memiliki perasaan lebih kepada target, do all things that she/he want namun hanya dianggap sebagai Babujek.

Babujekzone merupakan zona terhina. Lebih hina dari friendzone maupun familyzone. Bayangkan sebuah pengorbanan cinta, upaya cinta, namun kamu diperlakukan layaknya Babu dan Ojek. Membawa barang bawaan, mengerjakan sesuatu, dan antar-jemput laksana bis sekolah. Kerja sampingan, mungkin.

Bicara zona bicara tentang asmara. Bagaimana menciptakan sebuah zona, teruntuk kita berdua yang terlebur dalam sebuah keabadian.

Salam.



Selasa, 03 Juni 2014

Kita itu Mandiri


Di kampus, ada beberapa temen itu hobby banget aransemen sebuah lagu. Entah itu diganti iramanya atau beberapa liriknya. Beberapa karya telah mereka lahirkan. Namun ada satu yang begitu familiar, yaitu ubahan lagu dangdut.

Gini lirik aslinya :
Masak masak sendiri, makan makan sendiri, cuci baju sendiri, tidurku sendiri.

Gini lirik aransemen mereka :
Masak masak sendiri, makan makan sendiri, gendut gendut sendiri.

Abaikan lagu aransemen mereka, yang menjadi fokus utama adalah kata ‘sendiri’. Maaf bagi yang merasa agak risih, gatel, alergi dengan kata macam ini tapi diolas jangan tutup blog ini. Baca aja pokoknya, semoga murah jodoh.

Topik kali ini tetap pada kesendirian namun dalam pandangan yang berbeda. Sering sendiri dalam artian positif dikaitkan dengan sesuatu yang mandiri. Mandiri adalah kondisi dimana seseorang mampu mengerjakan sesuatu yang sudah selayaknya mampu untuk dikerjakan secara sendiri dan selalu berusaha bekerja semampu kemampuan mereka.

Saya akui bahwa ketika status orang berubah dan menjadi member baru jomblo, tingkat kemandirian orang tersebut meningkat seiring berjalannya waktu. Ketika seseorang memasuki tahap dimana khalayak umum menyebut dengan kata ‘pacaran’, tingkat kemandirian orang tersebut semakin menurun dan terkesan tergantung dengan pasangannya. Bukan maksud menyerang, dan itu wajar. Namun menjadi tidak wajar jika suatu hal yang sudah layaknya dilakukan sendiri, malah sangat tergantung pada orang lain.

Menjadi seorang jomblo, menuntut keahlian dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Cukup banyak pengorbanan seseorang yang sedang dalam masa transisi dari non-jomblo ke jomblo tetap. Bagi yang baru patah hati, selamat menjadi jomblo. Selamat datang pada dunia kemandirian. Menjadi seorang jomblo, menuntut keahlian tertentu dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Menjadi terbiasa sendiri, menjadi mandiri.

Kita percaya, sendiri bukan akhir segalanya. Ingat elang terbang sendiri, pemimpin itu sendiri. Kita sendiri, namun tetap terbuka pada dunia. Jomblo itu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Jomblo bukan hanya sekedar mahluk mono, namun juga zoon politicon. Menjadikan diri sendiri yang lebih baik, berkarya untuk menginspirasi bagi dunia sekitar.

Sendiri bukanlah akhir, melainkan awal menuju keadilan cinta antara kita.


Salam, 

Kamis, 29 Mei 2014

Masih Banyak Ikan di Laut




Buat para jomblo profesional, mereka uda ga asing lagi dengan kesendirian. Banyak kalimat suci yang timbul ketika seorang mahluk menjelma menjadi seekor jomblo. Salah satunya adalah “Masih Banyak Ikan di Laut”.

Entah darimana dan siapa pencetus kalimat itu. Jika ditafsirkan secara gramatikal, sosok ikan diibaratkan menjadi target mangsa selanjutnya bagi si jomblo ini. Gatau jomblo suka makan ikan atau engga.

Kembali ke kalimat itu, masih banyak ikan di laut. Kadang si pencetus tidak mengetahui bahwa dimana banyak ikan, disana pula banyak ada pemancing. Yang artinya dimana ada banyak cewek cantik, manis, manja, bohay, semok, cabe, dll. Disana pula banyak lelaki bontot yang ngatre. Ikan engga akan dateng sendiri dan dengan pasrahnya ke pemancing itu.
#biar ga njelimet, kosakatanya : pemancing (jomblo), ikan (target), umpan (mukak : face : wajah)

Untuk mendapatkan ikan, kita perlu usaha. Nah begitu juga buat para jomblo yang memiliki niat buat dapet gebetan. Usaha kita perlu alat. Seorang pemancing butuh alat pancing, tapi tak berguna jika tak ada umpannya. Umpan ke gebetan yang diperlukan untuk jomblo adalah kepribadiannya atau engga ya mukaknya. Gak perduli bagaimana jeneng ataupun bentuk umpannya , namun jika memiliki pribadi yang baik pasti mendapat perhatian si ikan.

Setelah mendapat perhatian si ikan, nah tinggal bagaimana si pemancing memperlihatkan skillnya. Jika skillnya pro, ikan akan mudah didapat. Lha jika skillnya amatir, ikan akan lepas, dan ditikung pemancing lainnya.

Soal mancing-memancing, terdapat sebuah momen sebelum klimaks. Misal dalam asmara, momen itu biasanya kayak nyatain suka sama si target. Nyatain suka itu sama kayak pelampung pancingan, sebelum bergetar jangan di tarik dulu, biar nggak kecewa-kecewa banget pas gak dapet ikan. Kudu musti sabar, dan tau momen yang tepat buat ngancit (indo : ngangkat) pancingannya.


Nah, kapan mau mancing mblo ?

Rabu, 28 Mei 2014

Cinta itu tidak selalu talk less do more







Memasuki dunia remaja memasuki pula dunia perkuliahan. Dunia yang memang memiliki begitu banyak kenangan. Entah suka ataupun duka, dalam dunia asmara khususnya. Bicara tentang asmara, setiap orang memiliki kisah unik tersendiri. Tentang jatuh cinta, kadang cinta itu datang dengan tiba-tiba. Entah dengan sosok mahluk seperti apakah yang kita cintai. Cinta itu diibaratkan seekor kupu-kupu. Jika kita mengejarnya, iapun menjauh. Namun biarkan ia hinggap dalam relung hati asmara.

Nah, melihat realita dalam dunia percintaan d kampus. Perbandingan antara mahluk jomblo dengan non-jomblo adalah 85 : 15. Begitu banyak, begitu melimpah. Dan aku salah satu dari populasi 85% itu. #AkuJombloAkuBangga

Melihat fakta bahwa begitu menjamurnya populasi jomblo, ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah jatuh cinta diam-diam (CD). Nah CD merupakan faktor dominan akan melimpahnya para mahluk jomblo di kampus. Entah mahasiswa senior naksir maba, maba naksir senior, senior naksir yang lebih senior. Mereka jatuh cinta, dan memilih untuk memendamnya. Sakit, tapi itu jalan mereka. Cinta itu tidak selalu talk less do more, but you must talk about love.

Jadi jomblo agak-agak gaenak. Kadang kaum ini sering ditindas secara brutal oleh oknum tertentu. Terlebih fenomena bernama malam minggu. Kaum agak hina bernama jomblo, selalu menjadi objek pembulian oleh kaum non-jomblo. Entah apa motivasi mereka melakukan hal yang melanggar hak asasi menjomblo (HAM). Kita memiliki hak, dan sedang menggunakan hak ini sebaik mungkin. Sampai bertemu gebetan yang pas, bukan yang pas-pasan.

Jadi jomblo anugerah, kita bangga. Cukup agak bangga dengan kondisi ini. Kita pribadi bebas, tak terkekang, salam asmara.